Sabtu, 16 November 2013

Hubungan Etika Dalam Sistem Informasi Manajemen



Sistem Informasi Manajemen (SIM)




Hubungan Etika Dalan Sistem Informasi Manajemen



NAMA      : Try Oktavia

NPM          : 48211615

TUGAS     : Tugas 1

KELAS      : 3DA01






UNIVERSITAS GUNADARMA

Pendahuluan
Sebelum saya menjelaskan hubungan atara etika dalam sistem informasi terlebih dahulu saya ingin menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem informasi dan system informasi manajemen.
Sistem informasi adalah satu sistem yang berbasis computer yang menyediakan informasi bagi pemakainya termasuk dalam suatu organisasi. Sedangkan system informasi manajemen adalah system yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”.
Adapun beberapa manfaat etika dalam kehidupan:
1. Dapat menyelesaikan suatu masalah-masalah moralitas maupun sosial lainnya yang membingungkan masyarakat dengan pemikiran yang sistematis dan kritis.
2. Berusaha menggunakan nalar sebagai dasar pijak bukan dengan perasaan yang akan merugikan banyak orang. Berpikir dan bekerja secara sistematis dan teratur ( step by step ).
3. Berusaha mengakui kesalahan dan mempertahankan kebenaran. Jika salah katakan salah dan jika benar katakan benar serta jangan suka memutarbalikan fakta.
4. Berusaha menyelidiki suatu masalah sampai ke akar-akarnya bukan hanya sekedar ingin tahu tanpa memperdulikan.
5. Menjadi seorang yang tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik agar senantiasa tidak termakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
6.  Menjadi seorang yang handal yang mampu menyuarakan suara-suara yang tak mampu bersuara.

Pembahasan
Pengertian Etika, berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Menurut agama, Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak nilai yang mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Menurut Suseno, 1987, Etika adalah suatu ilmu yang membahas etika bagaimana dan mengapa kita mengikuti tugas suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita mesti mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan ajaran moral.
Menurut Kattsoff, 1986, Etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia.
Dan secara umum, Etika adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat. Berbeda dengan moral, etika bisa jadi amat bervariasi dari satu komunitas dengan yang lain. 

Tiga Pendekatan Etika
1.    Etika Deskriptif
Pendekatan dalam etika hendak menggambarkan perbuatan dari berbagai macam tradisi, kebiasaan dan kebudayaan. Pendekatan dalam etika ini lebih mencari tahu bagaimana berbagai tradisi yang mempersoalkan suatu masalah yang sama. Oleh karena itu pendekatan ini tidak menjustifikasi suatu kebudayaan yang ada. Pendekatan ini lebih bersifat mengkomparatifkan perbedaan cara masyarakat menjawab pertanyaan moral. Etika ini lebih populer dalam kajian sosiologi dan antropologi karena sifatnya yang memnjustifikasi sistim moral suatu kebudayaan.


2.     Etika Normatif.
Etika ini mengkaji moralitas yang ada sekaligus menjustifikasi. Ia mencari tahu apa yang dimaksud dengan yang baik dan yang buruk dan bagaimana mengetahuinya.
3.     Metaetika
Pendekatan ini lebih menekankan bagaimana gagasan etika berasal dan apa maknanya. Pendekatan ini lebih bersifat kebahasaan atau pemaknaan atas segala ucapan moral.
Etika dan moral harus diterapkan dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, jadi pengertian etika dan moral dalam menggunakan  teknologi informasi dan komunikasi yaitu penerapan nilai nilai yang baik, benar, bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi yang ada dan berkembang di dunia sekarang. Meski berupa dunia digital, teknologi informasi dan komunikasi hanyalah media yang dikendalikan oleh manusia. Berikut pengertian Hak cipta(copyright) dan Merk dagang(trademark) :
  • Hak cipta (lambang internasional: ©, Unicode: U+00A9) adalah hak eksklusif      Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan      gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan “hak      untuk menyalin suatu ciptaan”. Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang      hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan.      Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.
  • Merek      atau merek dagang (™) adalah tanda pembeda yang digunakan suatu badan      usaha sebagai penanda identitasnya dan produk barang atau jasa yang      dihasilkannya kepada konsumen, dan untuk membedakan usaha tersebut maupun      barang atau jasa yang dihasilkannya dari badan usaha lain. Merek merupakan      kekayaan industri, yaitu termasuk kekayaan intelektual.


Sistem Informasi Adalah sistem yang menggunakan teknologi komputer untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi.
Kemampuan Sistem Informasi
- Transaksi lebih cepat & akurat.
- Kapasitas penyimpanan lebih besar & akses lebih cepat.

- Mengurangi informasi yang terlalu berlimpah.
- Alat pendukung pengambilan keputusan.

HUBUNGAN ETIKA DENGAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI

      Hubungan etika dengan pemanfaatan sistem informasi itu sangat berkaitan dan memang susah untuk diberikan arti dalam sikap sosial kita. Etika komunitas TI merupakan satu kepercayaan, standar, atau pemikiran yang diterima seseorang, kelompok, atau komunitas TI tersebut. Seluruh individu bertanggung jawab atas komunitas mereka. James H. Moor, seseorang professor dari Darmouth memdefinisikan secara spesifik etika computer sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi computer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis (Raymond Mc Leod, Jr, 1995).
      Etika disini digunakan untuk menganalisis sifat dan dampak sosial yang timbul dari penggunaan TI tersebut dan usaha-usaha untuk menerima dan menghargai semua kegiatan yang mengarah kepada pengoperasian dan peningkatan layanan TI, serta usaha untuk menjauhkan dari usaha-usaha yang mengancam, merusak, dan mematikan kegiatan TI secara langsung. Oleh karena itu etika TI dalam teknologi informasi yang di dalamnya terdapat system informasi sangatlah perlu diperhatikan dengan cara yang bijak dan bertanggung jawab dengan menghargai karya seseorang dalam TI dan memberikan saran dan kritik kepada karya tersebut melalui cara yang semestinya.
       Isu-isu etika yang penting dalam hal ini antara lain pelanggaran hak kekayaan intelektual, seperti penggunaan software bajakan, bom e-mail, hacker, craker, privacy, kebebasan melakukan akses pornografi dan hukum TI.
       Menurut Hary Gunarto, Ph.D. (1998), dasar ffilosofi etika yang akan dituangkan dalam hukum TI ini sering dinyatakan dalam empat macam nilai kemanusiaan universal yang meliputi hak solitude (hak untuk tidak diganggu), anonymity (hak untuk tidak dikenal), intimity  (hak untuk tidak dimonitor), dan reserve (hak untuk mempertahankan informasi individu sehingga terjaga kerahasiaannya).
Masih menurut Hary Gunarto, Ph.D, meskipun permasalahan etika dan hukum TI dan internet sangat pelik, namun beberapa tindakan yang dianggap tidak etis menurut perjanjian internasional telah berhasil dirumuskan, seperti:
      1.      Akses ke tempat yang tidak menjadi haknya.
       2.      Merusak fasilitas computer dan jaringan.
       3.      Menghabiskan secara sia-sia sumber daya yang berkaitan dengan orang lain, computer, ruang hardisk, bandwith, komunikasi, dan lain-lain.
      4.      Menghilangkan atau merusak integritas dan kerjasama antar system computer.
      5.      Menggangu kerahasiaan individu atau organisasi.


Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, etika dalam system informasi memiliki
keterkaitan, baik dari sisi positif maupun negatif. Etika disini digunakan untuk menganalisis sifat
dan dampak sosial yang timbul dari penggunaan TI tersebut dan usaha-usaha untuk menerima dan
menghargai semua kegiatan yang mengarah kepada pengoperasian dan peningkatan layanan TI, serta
usaha untuk menjauhkan dari usaha-usaha yang mengancam, merusak, dan mematikan kegiatan TI
secara langsung. Oleh karena itu etika TI dalam teknologi informasi yang di dalamnya terdapat
sistem informasi sangatlah perlu diperhatikan dengan cara yang bijak dan bertanggung jawab dengan
menghargai karya seseorang dalam TI dan memberikan saran dan kritik kepada karya tersebut
melalui cara yang semestinya.

Daftar pusaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar